Namun, sepertinya pemerintah menyadari akan kebutuhan tinggi terhadap perumahan untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) yang tidak diimbangi oleh regulasi pemerintah serta penyediaan perumahan bagi mereka yang membutuhkan. Oleh karena itu, pemerintahan baru kali ini serius membangun rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah dan mengentaskan ketimpangan pasokan dengan kebutuhan (backlog), pada 2015 mendatang.
Menurut Direktur Utama Pusat Pembiayaan Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-Pera), Budi Hartono, program KPR FLPP akan diteruskan kembali. Hal ini mempertimbangkan kebutuhan semakin meningkat.
Dengan alokasi anggaran sebesar Rp 5,1 triliun. Dana sebesar itu akan digunakan untuk membangun rumah sebanyak 58.000 unit. Namun pembangunan rumah tapak ini tidak dimungkinkan untuk kota-kota besar seperti Jakarta dan Surabaya, karena kondisi lahan di kota tersebut memang sudah sangat padat.
Setidaknya masyarakat berpenghasilan rendah masih memiliki secercah harapan untuk mendapatkan kemudahan dalam memperoleh pemukiman dengan harga yang terjangkau. Semoga saja program ini benar-benar dapat dirasakan oleh masyarakat yang membutuhkannya nanti.
advertisement
KPR BTN ini sepertinya bukan untuk MBR, tp khusus untuk pelanggan BTN, sebab pembayaran di haruskan langsung potong gaji lewat, BTN. nah bagaimana bisa seorang karyawan yang gajinya lewat BANK lain harus lngsung di pindah...
ReplyDeletebelum lagi dari masalah devlover, apakah devlover bersedia mEngikuti program pemerintah FKPP,...??? i think not...!!!!
di jelaskan proses mudah dan cepat, pada kenyataan, aktualnya, proses di bikin susah dan Ribeet....
tetap saja KPR BTN tidak berdampak bagi masyarakat, karna persyaratan yang menyulitkan....
nyesek pas nanyain KPR FKPP ke bag pelayanan BTN ..
ternyata seperti itu...
masih saja tetap tidak akan bisa dinikmati oleh masyarakat...
hanya FAKE...